![]() Ketiga langkah di atas direpresentasikan pada tabel berikut ini. Menghitung banyaknya turus pada setiap kelas, kemudian menuliskan banyaknya turus pada setiap kelas sebagai frekuensi data kelas tersebut. Membuat turus (tally), untuk menentukan sebuah nilai termasuk ke dalam kelas yang mana.Ĭ. Mengelompokkan ke dalam interval-interval kelas yang sama panjang, misalnya 65 – 67, 68 – 70, …, 80 – 82. Oleh karena itu dibuat tabel distribusi frekuensi bergolong dengan langkah-langkah sebagai berikut.Ī. Perhatikan contoh data hasil nilai pengerjaan tugas Matematika dari 40 siswa kelas XI berikut ini.Īpabila data di atas dibuat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi tunggal, maka penyelesaiannya akan panjang sekali. Tabel distribusi frekuensi bergolong biasa digunakan untuk menyusun data yang memiliki kuantitas yang besar dengan mengelompokkan ke dalam interval-interval kelas yang sama panjang. Tabel distribusi frekuensi tunggal merupakan cara untuk menyusun data yang relatif sedikit. ![]() Berikut ini akan dipelajari lebih jelas mengenai tabel distribusi frekuensi tersebut.ĭata tunggal seringkali dinyatakan dalam bentuk daftar bilangan, namun kadangkala dinyatakan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. ![]() ![]() Selain dalam bentuk diagram, penyajian data juga dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. ![]()
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |